SELAMAT DATANG DI BLOG PNVTS COMMUNITY MUDAH2AN KITA SEMUA PROFIT KONSISTEN

Sabtu, 17 Maret 2012

Manajemen Risiko Investasi Forex Trading




Penting untuk disimak

Seperti juga bidang usaha lainnya, investasi pada forex online trading (FOT) juga memiIiki risiko yang pada akhimya diujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Namun demikian, yang menarik dari bisnis ini adalah bahwa tingkat risiko itu dapat diatur sejak awal, sehingga dapat diketahui potensi tingkat kerugian yang akan terjadi.

   

Pengaturan potensi kerugian tersebut dapat dilakukan dengan mengaktifkan fasilitas-fasilitas dalam FOT, seperti stop loss (menghentikan kerugian) dan locking (mengunci posisi dari kerugian/keuntungan).

    Demikian pula, dengan adanya kebijakan margin trading membuat kita harus meminimalkan risiko dan mendapatkan keuntungan maksimal. Sebab, bila terjadi penurunan modal, perusahaan pialang akan melakukan margin call. Jika tidak melihat adanya kesempatan mendapat keuntungan, kita boleh tidak menyetor modal tambahan, sehingga terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Manajemen Risiko yang Sering Digunakan

Cut Loss. Suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi posisi dalam keadaan rugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran keru¬gian 30 poin sampai 50 poin.

Contoh:

Open buy GBP/USD1.8850, 1 lot. Ternyata harga bergerak turun.Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pada saat harga GBP/USD mencapai GPB/USD1.8820 kita langsung likuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD1.8850 - GPB/USD1.8820)

Switching.
Tindakan di mana kita melakukan likuidasi terhadap po¬sisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang berlawanan dari posisi pertama tadi.

Contoh:

Open buy GBP/USD1.8850, 1 lot. Setelah harga bergerak menjadi GPB/USD1.8840, kita likuidasi posisi tersebut (close sell). Kemudian, kita open sell pada GPB/USD1.8840. Dalam kondisi ini kita su¬dah menderita rugi 10 poin (GBP/USD1.8850 - GPB/USD1.8840), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.

Locking. Tindakan ini sering dilakukan pada saat kita dalam keadaan floating profit/loss. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga disebut dengan hedging position.

Contoh:

Open buy GBP/USD1.8850, 1 lot. Ini adalah posisi pertama. Pada saat yang bersamaan, kita melakukan open sell GBP/USD1.8845, se¬bagai posisi kedua. Jika kemudian harga menuju GBP/USD1.8820, dan kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita merugi 30 poin (GBP/USD1.8850 - GBP/USD1.8820), sedang pada posisi kedua kita untung 25 poin (GBP/USD 1.8845 - GBP/USD1.8820). Secara neto, kita hanya merugi 5 poin (30 poin - 25 poin).

Averaging.
Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan floating loss, dimana posisi pertama dibiarkan terbuka.

Contoh:

Open buy GBP/USD1.8850 1 lot, pada saat harga turun kita open position lagi dengan open buy di harga GBP/USD 1.8800. Waktu harga naik menjadi GBP/USD1.8900 kita dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, modal rata-rata kita adalah GBP/ USD1.8825 (GBP/USD1.8850 + GBP/USD1.8800/2). Sedang closing price yang kita dapat adalah GPB/USD1.8900, sehingga,total keuntungan adalah 75 poin (GBP/USD1.8900 - GPB/USD1.8825).